Pameran DKV Sajikan Karya “Unstereotype”

Pameran DKV Sajikan Karya UnstereotypePuluhan karya mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) angkatan 2013 dipamerkan dalam Pameran bertajuk “B’Art Exhibition” di Rumah Noto UKSW. Kegiatan yang digelar selama tiga hari, Rabu – Jumat (17-19/2) ini menyuguhkan beberapa jenis karya seperti film, dua dimensi, board game, foto, dan instalasi.

Mengangkat tema “Unstereotype” pengunjung diajak untuk memahami bahwa hal yang nampak dari luar tidak selalu dapat dijadikan standart penilaian terhadap sebuah objek. “Stereotype itu bisa dikatakan penilaian orang terhadap suatu objek dari penampilan atau latar belakangnya saja. Sehingga tema Unstereotype ini mengandung pesan bahwa untuk menilai seseorang kita harus mengenali objek tersebut seutuhnya, tidak asal,” ujar Alexander Herdian, ketua panitia acara B’Art Exhibition.

Hampir seluruh karya yang dipamerkan sarat dengan unsur penilaian orang kebanyakan terhadap sebuah objek. Karya berjudul The Thing misalnya, karya instalasi berbahan barang bekas berbentuk robot milik Anggoro ini hendak menggambarkan bahwa barang bekas tidak selalu berakhir menjadi sampah. Dirinya berusaha menggambarkan bahwa sampah yang diolah akan memiliki nilai di kemudian hari.

Disamping pameran hasil karya, dalam B’Art Exhibition ini juga digelar live sketch, live painting, hunting foto, atraksi skateboard dan BMX, serta acoustic di area parkir samping Rumah Noto. Selain itu, dalam kegiatan kemarin empat mahasiswa Prodi DKV juga berkesempatan untuk mengikuti praktek cukil.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian Indonesia Global Studio (IGS), yaitu program yang digagas oleh University of Technolgy Sydney (UTS) bekerjasama dengan komunitas Sapu Upcycle Salatiga. Ke empat mahasiswa tersebut adalah Sara Ratrian, Penina Inten Maharani, Inez Miryam Paulus, dan Dian Meitiasih.

Ciptakan Desain Baru

Ditemui di sela-sela acara, Jessica Lea selaku koordinator kegiatan sekaligus dosen UTS menuturkan bahwa IGS merupakan wadah untuk menggali ide. Peserta yang notabene adalah mahasiswa dari jurusan desain diharapkan dapat menciptakan desain-desain baru usai mengikuti kegiatan.

“Contohnya praktek mencukil ini, setelah satu minggu di Indonesia untuk mempelajari kebudayaan serta keragamannya sekarang mereka sudah praktek membuat desain. Kami juga berusaha menumbuhkan jiwa entrepreneurship mereka melalui workshop dengan berbagai komunitas wirausaha. Kegiatan ini juga fokus pada pemanfaatan barang bekas, diharap dapat memberikan solusi terhadap masalah lingkungan hidup yang ada di Indonesia,” imbuhnya.

Ketua Prodi DKV Michael Bezaleel,S.Kom.,M.Cs mengapresiasi langkah positif ini. Dijelaskannya mahasiswa yang dikirim dapat menimba ilmu dari mentor maupun sesama peserta. “Kegiatan ini sudah memasuki tahun ketiga, namun baru kali ini FTI UKSW terlibat. Selain praktek mencukil, di acara ini kami mengikuti workshop pengolahan produk dari barang bekas di Salatiga dan Temanggung. Anak-anak juga terlibat dalam kegiatan yang mendukung lingkungan hidup seperti festival Mata Air di Muncul akhir minggu kemarin,” imbuhnya. (chis/upk_bphl/foto:chis). sumber uksw.edu

Fakultas Teknologi Informasi

Gedung Fakultas Teknologi Informasi
Kampus III Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dr. O. Notohamidjodjo
Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga, 50715
Indonesia

fti@uksw.edu

© 2003 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana