Sebanyak 150 karya dipamerkan dalam Diskomvision 7 yang digelar oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Diskomvision yang memang sudah menjadi agenda tahunan ini dihelat selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (17-19/5) di Lapangan Basket UKSW.
Dengan mengusung tema “Gasgasan”, Diskomvision kali ini memamerkan karya-karya mahasiswa yang sebelumnya telah melalui tahap seleksi. Karya terbagi menjadi karya dua dan tiga dimensi. Jenis karya yang dipamerkan antara lain fotografi, ilustrasi, tipografi, game, video, dan branding. Lapangan basket UKSW mendadak disulap menjadi arena pameran yang terbagi menjadi tiga ruangan besar. Ruang tersebut digunakan masing-masing sebagai ruang pameran hasil karya cetak, multimedia, dan game.
“Pameran tahun ini kembali dihelat agar dapat menjadi wadah kreatifitas mahasiswa. Selain itu juga diharapkan dapat memicu mahasiswa dalam meningkatkan eksistensi berkarya dalam konteks komunikasi visual,” terang kooordinator pameran Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Dijelaskan Anthony bahwa seluruh karya yang dipamerkan juga didasarkan pada tiga konsentrasi yang ada di Prodi DKV antara lain desain grafis, multimedia, serta game. “Konsentrasi desain grafis menampilkan karya-karya seperti instalasi, pixel art, vector dan fotografi. Sementara multimedia menampilkan karya film, animasi, 3D, dan karakter. Game development, story, board dan audio game ditampilkan oleh mahasiswa yang ambil konsenstrasi game,” tuturnya
Kenang Masa SMA
Mengenai tema yang diangkat, panitia menyebut bahwa tema ini dapat dimaknai sebagai keinginan untuk melakukan hal-hal tertentu tanpa memikirkan akibat atas perbuatannya. Gasgasan juga digambarkan seperti perilaku-perilaku masa SMA, sehingga mahasiswa diajak flashback ke masa SMA melalui karya yang dihasilkan.
Seperti salah satu karya mahasiswa bernama Yohanes Rio, karya ilustrasinya ini menggambarkan beberapa aksi anak muda seperti vandalisme dengan mencorat-coret berbagai fasilitas umum. Aksi yang “kurang tepat” tersebut menurut Yohanes Rio adalah salah satu cara mengekspresikan diri di usia muda tanpa memikirkan dampaknya.
Selain pameran hasil karya, Diskomvision kali ini juga menggelar talkshow dan sharing bersama beberapa komunitas seperti komunitas How Art You, Salatiga Movement dan Ruang Atas. Selain itu juga diadakan lomba mading (majalah dinding) tingkat SMA, talkshow dan creative sharing bersama Dedi Purnomo Sari, live sketch, pemutaran film milik komunitas multimedia DKV, serta beragam lomba bagi mahasiswa.
Egidius Virgo, salah seorang pengunjung menyambut baik diselenggarakannya gelaran ini. “Selain sebagai sarana hiburan, pameran seperti ini juga dapat menjadi ajang uji coba kemapuan mahasiswa UKSW sebelum terjun kedunia kerja,” imbuhnya. (chis/upk_bphl/foto:chis),