Punky & Pinky: Si Kembar Tembus Jurnal Internasional

Tidak terpisahkan sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak hingga tamat dari bangku perkuliahan sangatlah cocok untuk menggambarkan perjalanan pendidikan dua mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini. Tidak berhenti sampai disitu bahkan penelitian yang dilakukan keduanya saat berkuliah di Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) sama-sama berhasil menembus jurnal internasional terindeks Scopus.

Adalah Pinky Hastari dan Punky Hapsari, dara kembar kelahiran Boyolali 18 Agustus 1996 ini merupakan dua mahasiswi UKSW yang turut menjadi peserta wisuda Sabtu (29/6) di Balairung Universitas. Tidak hanya cantik, keduanya memiliki prestasi yang patut dibanggakan. Penelitian yg dilakukan Punky dan Pinky dalam waktu lima bulan memperoleh pengakuan dengan lolos ke jurnal internasional. 

Punky yang mengangkat topik mengenai Analysis of Information Technology Services Management using the ITIL V3 Domain Service Operation Framework on SIMDA (Case Study: Boyolali Regency Inspectorate) berhasil menembus jurnal International Conference of Organizational Innovation (ICOI) 2019, Ulsan University - South Korea.

Adapun Pinky yang memilih penelitian dengan topik The Perspective of IT Balanced Scorecard Framework in General Election Commissions (KPU) of Surakarta berhasil menembus jurnal Information Systems International Conference (ISICO) 2019.

Saat ditemui, mereka menyebut saling mendukung adalah kunci dua putri pasangan Bambang Santanoe dan Siti Maryani dapat meraih prestasi ini.

“Penelitian yang kami lakukan dimulai dengan waktu yang hampir bersamaan, selama kurang lebih lima bukan kami saling mendukung agar bisa selesai bersama. Bersyukur, walapun dibimbing oleh dosen yang berbeda tapi mereka juga sama-sama memacu kami untuk segera menyelesaikan penelitian,” tutur Punky yang lebih menyukai bidang audit.

Sementara Pinky menyebut, pembimbing mereka sejak awal juga mematok standar tinggi atas hasil penelitian yang dilakukan. Tidak hanya publikasi bertaraf nasional namun mereka dipacu agar dapat menyusun penelitian dengan taraf publikasi internasional.

Keduanya juga mengaku bahwa atmosfer pendidikan di UKSW sejalan dengan komitmen mereka untuk bisa lulus tepat waktu. “Dosen pembimbing sangat kooperatif dan disiplin dengan jadwal bimbingan. Kami dituntut untuk memberikan ide dan inovasi, tidak mengulur waktu dan banyak mencari referensi dari jurnal lain,” imbuh Pinky.

Prestasi lain datang dari Fransiska Faberta Kencana Sari. Dalam wisuda kali ini, lulusan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini berhasil meraih IPK tertinggi untuk jenjang Strata 1 dengan nilai 3.97.

IPK diatas rata-rata tersebut konsisten diraih oleh Fransiska sejak tahun kedua berkuliah. Hal ini membuatnya bersyukur karena UKSW memberikan apresiasi melalui beasiswa prestasi hingga dirinya menyelesaikan perkuliahan.

“Senang karena dapat meringankan beban orang tua, dukungan dan apreasiasi dari UKSW membuat saya terkesan dengan kampus yang tidak hanya memperlengkapi mahasiswa dengan seperangkat kemampuan namun juga dituntut membagikannya dalam berbagai hal positif,” tutur Fransiska yang juga aktif dalam berbagai organisasi tersebut.

Ciptakan lulusan creative minority

Dalam kesempatan wisuda kali ini, Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa UKSW secara konsisten mendidik mahasiswanya untuk menjadi lulusan yang   creative minority. Hal ini dimaknai sebagai orang yang memiliki superioritas jiwa dan roh serta kekuatan keyakinan, yang akan memampukannya menggerakkan orang lain bergiat dalam pembangunan guna mengubah keadaan-keadaan.

“Istilah ini dicetuskan oleh Rektor Pertama UKSW, Dr. O. Notohamidjojo. Secara sederhana lulusan UKSW diharapkan memiliki empati, optimisme serta semua perasaan yang baik, positif, serta dalam kualitas diri yang lengkap untuk selanjutnya aktif melakukan perubahan-perubahan positif bagi lingkungan sekitar. Apalah arti jika seseorang memiliki seperangkat kemampuan namun tidak memiliki hati untuk menggunakan kemampuan itu guna menciptakan hal-hal baik di sekelilingnya,” tutur rektor.

Rektor berharap, 736 lulusan yang diwisuda hari ini memperlengkapi diri dengan berbagai perangkat mutu diri lainnya, berbuat baik di tengah- tengah komunitas hidup dan bekerja, serta menjadi agen perubahan.

Adapun, sejumlah lulusan yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik dalam wisuda Periode I Tahun Akademik 2019/2020 ini adalah Fransiska Faberta Kencana Sari, S.Pd (3.97) lulusan dari Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Acropolis Gemilang Mada Ngara Ledewara, S.E (3.97) lulusan dari Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) untuk jenjang strata 1.

Sedangkan peraih IPK terbaik untuk strata 2 adalah Stevi Angela, M.M (4.00) lulusan dari Magister Manajemen FEB dan Elsa Christin Saragih, M.P (4.00) lulusan dari Magister Agroekoteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB).

Dr. Ida Aryati Diyah Purnomo Wulan (3.69) menjadi peraih IPK tertinggi untuk strata 3 lulusan dari Program studi Doktor Ilmu Manajemen FEB. (chis/upk_bpha).

Fakultas Teknologi Informasi

Gedung Fakultas Teknologi Informasi
Kampus III Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dr. O. Notohamidjodjo
Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga, 50715
Indonesia

fti@uksw.edu

© 2003 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana