Melambatnya laju ekonomi tanah air tidak selalu berbanding lurus dengan melambatnya pertumbuhan industri. Saat ini, industri perdagangan berbasis elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-commerce justru berkembang semakin pesat.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ir. Noor Iza, M.Sc., dalam seminar bertema E-Transaction and Power Play yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Balairung Universitas, belum lama ini.
Pesatnya transaksi online di Indonesia, dikatakan Noor Iza diharapkan dapat mendukung perekonomian Indonesia yang diprediksi menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada tahun 2020 nanti. Oleh karena itu pada akhir tahun 2014 lalu, pemerintah Indonesia melalui beberapa kementerian terkait telah bekerja untuk mengembangkan E-commerce Roadmap dengan tujuan menyiapkan ekosistem yang baik untuk mengembangkan industri e-commerce lokal.
“Dengan pertumbuhan bisnis online yang begitu pesat, masyarakat Indonesia akan mendapatkan manfaat positif dalam perekonomian. Antara lain pertumbuhan kesejahteraan dan pertumbuhan lapangan kerja baru. Dengan demikian Indonesia tidak lagi sekadar menjadi target pasar bisnis internasional, tetapi sebaliknya dapat menjadi pengusaha e-commerce yang mumpuni hingga menjangkau pasar luar negeri,” tutur Noor Iza.
Selain Noor Iza, hadir sebagai narasumber adalah Alamanda Shantika Santosa dan Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom, dosen FTI UKSW.
Alamanda, mantan Vice President Product GO-JEK yang kini turut mendukung program pemerintah dalam gerakan nasional 1000 Startup Digital ini membagikan pengalamannya selama berkecimpung dalam industri e-commerce. Dirinya tidak pernah menyangka industri berbasis aplikasi online yang turut dibangunnya dapat menjadi role mode.
“Sebagai generasi muda, kita jangan hanya terus-terusan protes ke pemerintah dan harapkan banyak bantuan. Tapi cobalah untuk melakukan inovasi yang memilki implikasi sosial tinggi,” tutur Alamanda.
Kejahatan Meningkat
Sementara itu, ditilik dari sisi akademis Prof. Eko Sediyono menuturkan bahwa peningkatan transaksi online juga harus diimbangi dengan peningkatan keamanan. Keamanan dalam transaksi online menjadi penting karena kejahatan berbasis teknologi saat ini terus meningkat.
“Berkaitan dengan keamanan sistem informasi diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain kontrol administrasif, kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem, kontrol operasi, serta proteksi fisik terhadap pusat data,” imbuh Prof. Eko Sediyono.
Selain seminar, dalam kegiatan yang bertajuk Innovative and Creative Information Technology (ICITech) Conference ini juga dirangkai dengan Call for Papers yang diikuti oleh 25 pemakalah. Tidak hanya berasal dari UKSW, call for papers ini juga diikuti oleh pemakalah yang berasal dari Universitas Indonesia, STMIK Akakom Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Esa Unggul Jakarta.
Ditemui di sela-sela acara, ketua panitia Nina Setiyawati, S.Kom., M.Cs., menyampaikan tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai perkembangan transaksi online di Indonesia, melihat regulasi yang tengah dijalankan oleh pemerintah terkait hal tersebut serta mengedukasi peserta proses membangun start-up.
“Kami berharap kegiatan ini dapat semakin membuka wawasan peserta mengenai pemanfaatan internet di era digital,” imbuh Nina. (chis/upk_bphl/foto:chis).